NGAGELMU.ID – Ahad, (9/4) adalah hari kedua diselenggarakannya Baitul Arqom oleh Pimpinan Cabang Muhammdiyah Ngagel (PCM) Surabaya. Dengan mengangkat tema Peneguhan Ideologi Dan Peningkatan Profesionalisme, panitia penyelenggara mendatangkan seorang Motivator Nasional Sahid Sumitro, M.M, LCPC, CBC untuk membakar semangat dan optimisme profesionalitas peserta yang hampir keseluruhan berprofesi sebagai tenaga pendidik itu.
Diawali dengan menceritakan perjalanan kesuksesannya sendiri, mantan satpam itu membawakan perannya sebagai motivator dengan model anekdot yang segar, hingga sering membuat peserta tertawa renyah di setiap kisahnya.
Satu poin penting yang ditekankan oleh laki-laki yang saat ini menikmati profesinya sebagai Trainer di Akselerasi Indonesia (AKSI) itu adalah apapun jabatan atau profesi yang sedang dijalani hendaknya dilakukan dengan profesional, dan didasari dengan niat secara spiritual.
Perubahan karir dari seorang satpam hingga menjadi manager itu tentu saja tidak mulus, tetapi dengan prinsip fokus dan tulus, didapati kata sukses yaitu tembus.
” Lakukan dengan fokus dan tulus, jadi fokus ditambah tulus hasilnya tembus,” ujarnya.
Dan itu dibuktikan oleh Sahid sendiri, telah tembus harapan dan keinginannya merubah profesi dari satpam menjadi manager.
Founder Finansial Syariah itu juga membagi quotes yang sering menjadi dongkrak untuk memotivasi dirinya sendiri.
” Setiap manusia adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban,”
Selain itu, penulis buku Membentuk Karakter The Climber itu juga mengenalkan kosakata dalam bahasa Inggris yang bisa membentuk karakter seorang pemimpin yang baik, sebagian diantaranya adalah humble, honest, optimist, comitted dan focus.
Materi yang disuguhkan oleh motivator yang pembawaannya selalu ceria dan humble itu sangat mengena untuk profesi peserta yang kebanyakan menjadi tenaga pengajar.
Serving other, adalah salah satu prinsip yang semestinya diterapkan oleh seorang guru kepada murid dan orang tua murid.
” Jika kita melayani, maka hidup akan lebih berarti, ” begitu menurutnya.
Disamping itu prinsip terimakasih juga menjadi bagian penting materi, selalu merasa bahwa hidup tidak lepas dari peran orang lain adalah memudahkan kita untuk mengucapkan terimakasih, apalagi jika seseorang menjadi pengungkit atau penyambung keberhasilan kita, dan begitupun sebaliknya.
Sahid Sumitro juga menambahkan hadits riwayat At Tirmidzi yang artinya : ” Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, semut dalam lubang, ikan di lautan, semuanya bersholawat kepada orang yang mengajak kebaikan,†katanya. (Dian Yuniar)