NGAGELMU.ID – Dengan berlakunya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah baik negeri maupun Swasta, Masa Orientasi Siswa (MOS) pada Senin (18/07) merupakan awal diselenggarakannya kegiatan belajar mengajar secara offline di kota Surabaya.
Demikian juga dengan Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya, mengawali kegiatannya sebagai sekolah menyenangkan dengan berbagai program yang sudah berlaku selama ini dan pastinya menyenangkan bagi siswa-siswinya, seperti Assembly, Outdoor, Outbond, dan lain sebagainya.
Selain kurikulum yang sudah ada pada program pembelajaran, ekstrakurikuler juga mulai digiatkan kembali, sebagian masih dalam tahap penyusunan dan sebagian lagi bahkan sudah masuk pembelajaran intra seperti Tapak Suci, mulai kelas I sampai dengan kelas VI, sedangkan untuk Hizbul Wathan masuk pembelajaran intra mulai kelas IV sampai dengan kelas VI.
Pelaksanaan ekstrakurikuler Hizbul Wathan dimulai pada hari Selasa (19/07). Sementara untuk Tapak Suci dimulai pada Jum’at (22/07). Siswa-siswi sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan tersebut. Terlihat dari seragam tapak suci yang dipakai oleh sebagian besar siswa-siswi.
Dengan mengambil pelatih-pelatih dari ustadz dan ustadzah Sekolah Kreatif itu sendiri, siswa-siswi tidak merasa canggung dalam mengikuti pelatihan.
Selama ini pihak sekolah menerapkan pentingnya pendidikan agama Islam sebagai perisai diri dari dalam bagi siswa-siswinya untuk berkehidupan sosial, dimana program ini tentunya sangat membantu para orang tua yang tidak bisa mengajari anak-anak mereka pendidikan agama secara optimal dikarenakan keterbatasan waktu maupun ilmu.
Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler seperti Hizbul Wathan dan Tapak Suci ini, merupakan tambahan perisai diri dari luar, yang nantinya diharapkan bisa membentuk karakter siswa-siswinya sebagai pribadi yang kuat, disiplin dan tangguh dalam bersosial.
“Hizbul Wathan ini wajib diikuti oleh siswa siswi kelas VI, karena kami ingin mengenalkan organisasi otonom di Muhammadiyah, yang mana kami harapkan bisa meningkatkan lifeskill anak-anak, menumbuhkan karakter yang mandiri terutama disiplin ketaqwaan anak-anak, ” Begitu yang dikatakan oleh Ustadzah Ira sebagai pelatih Hizbul Wathan.
“InsyaAllah ekstrakurikuler ini merupakan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak, karena bisa saling bekerjasama dengan teman, mengenalkan pentingnya kekuatan berkelompok, ” Tambah Ustadzah Ira.
Menurut ustadzah yang pembawaannya kalem namun tegas ini, Hizbul Wathan melatih anak-anak tentang kedisiplinan, baris berbaris, dan berkemah, dimana anak-anak mempraktikkan ilmu tali temali, sandi-sandi, permainan tepuk pramuka, sampai dengan memasak, belajar bagaimana bertahan dengan sarana yang ada, yang mereka pelajari di Hizbul Wathan.
Setali tiga uang dengan Hizbul Wathan, Tapak Suci sebagai ekstrakurikuler wajib untuk siswa-siswi kelas VI ini, dimana pelatihannya dipriortaskan untuk pembentukan karakter.
” Tapak suci ini wajib diikuti siswa-siswi kelas VI sebagai pembelajaran ilmu beladiri, untuk membentuk karakter menjadi pribadi yang kuat dan tangguh,” Demikian penjelasan Ustadz Andi selaku pelatih Tapak Suci.
” Sekaligus mengenalkan kepada siswa-siswi bahwa tapak suci ini adalah salah satu organisasi otonom di Muhammadiyah, ” Imbuhnya.
Ustadz yang berkepribadian lemah lembut dan tegas ini menambahkan bahwa kedua ekstrakurikuler ini sangat erat kaitannya dengan pendidikan agama terutama agama Islam, dimana siswa-siswi di ajarkan bagaimana menerapkan disiplin, mandiri dan tangguh dalam ketakwaan kepada Allah SWT. Seperti halnya di dalam Tapak Suci yang memiliki slogan yaitu “Dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah”
Artinya bahwa anak-anak ditanamkan keyakinan betapa tidak ada kekuatan melainkan kekuatan Allah SWT.
Masih menurut Ustadz Andi, para siswa juga harus lebih baik dalam meningkatkan ilmu dan karakteristik, sesuai dengan motto sekolah kreatif SD Muhammadiyah 16 yaitu ” Selalu berusaha untuk lebih baik.” (Dian Yuniar/mul)