Oleh: Dian Yuniar (Pengurus MPS PCM Ngagel)
Akhirat adalah perjalanan terakhir bagi makhluk yang bernama manusia. Di tempat itulah seluruh manusia dikumpulkan, baik muslim atau non muslim, bahkan yang tidak percaya akhirat pun pada akhirnya juga akan berada di sana. Hanya kepada Sang Pencipta, seluruh manusia yang ada di bumi akan kembali, untuk menjalani hisab dan mizan, dan balasan atas perbuatan seorang manusia kelak tidak akan pernah tertukar karena tailbone.
Tailbone atau tulang ekor yang berada di ujung tulang belakang manusia inilah, darinya manusia kembali dibangkitkan, dan rekaman perbuatan manusia entah baik atau buruk disimpan di dalam tailbone ini. Mereka akan diberi balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka. Dan Allah Maha Pembuat Perhitungan.
Seperti yang pernah disabdakan Rasulullah Muhammad SAW, yang artinya:
“Tiada bagian dari tubuh manusia yang semuanya akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari pembalasan,†(HR. Al-Bukhari, nomor 4935).
Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Imam Muslim (nomor 2955): Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur) dimakan tanah kecuali tulang ekor, darinya tubuh diciptakan dan dengannya dirakit kembali.â€
Hadits tersebut menjadi hal yang gaib yang tidak mungkin bisa dijelaskan dengan nalar manusia. Sampai tiba waktunya beberapa penelitian ilmiah mampu menjelaskan kebenaran hadits tersebut di kemudian hari.
Adalah Han Spemann, seorang Ilmuwan dari Jerman yang berhasil mendapatkan hadiah Nobel pada tahun 1935 di bidang fisiologi atau kesehatan dengan riset pengaruh Organizer-Effect pada perkembangan embrio.
Di dalam penelitiannya, Han Spemman dapat membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Suatu ketika pada penelitiannya, Han Spemman mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia melakukan percobaan pada sebuah tulang ekor manusia, dengan cara merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dan dalam waktu yang sangat lama, dan menumbuknya.
Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan embrio.
Hasilnya, tulang ekor itu tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu) meskipun telah dipanaskan sedemikian rupa, dan ditumbuk pula, akan tetapi tulang ekor tidak ‘hancur’, ia bisa terbentuk kembali.
Dengan hasil riset Han Spemman ini, Islam kembali membuktikan keselarasan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dunia, bahwa hadist Rosulullah Muhammad SAW adalah benar, tulang ekor, meskipun tampaknya tidak berguna, ternyata mengawali kehidupan manusia dan kebangkitannya kelak di Hari Pembalasan.
Seorang Trainer Asia Tenggara Kubik Jakarta yang bernama Jamil Zaini, ketika beliau mengisi acara buka puasa bersama di al Azhar-Solo Baru dengan tajuk “Inspiring Day; Inspiring The Spirit of Lifeâ€, menjelaskan bahwa tulang ekor atau disebut juga tulang sulbi, adalah asal mula manusia diciptakan dan tulang sulbi ini merekam semua perbuatan manusia, dari lahir hingga bertemu ajal. Seperti firman Allah yang artinya: “Maka hendaklah manusia memerhatikan dari apakah ia diciptakan, ia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan,” (Ath-Thaariq ayat 5-7)
Tailbone merekam semua perbuatan baik-buruk manusia dan dijamin tidak akan rusak atau aus selamanya. Ia adalah sebaik-baik alat perekam. Dari perbuatan manusia inilah, kondisi tulang ekornya dipengaruhi, bisa menjadi putih bersih atau hitam kotor.
Semakin banyak rekaman kebaikan seseorang maka semakin terlihat bersih tulang ekornya, dan semakin banyak rekaman keburukan seseorang maka semakin tampak hitamlah tulang ekornya. (*)