NGAGELMU.ID – Sabtu (25/02) Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya menggelar acara Family Day, dengan meminjam lahan luas dari Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas.

Hajatan tahunan Sekolah Kreatif tersebut biasanya digelar di lingkungan sekitar Sekolah, tetapi setelah tiga kali cuti dari acara yang melibatkan keluarga para siswa sekolah kreatif dikarenakan pandemi covid 19, kali ini pihak sekolah mengambil kesempatan menggelar acara dengan memilih UHW Perbanas yang bertempat di pinggiran kota Surabaya sebagai venue Family Day tahun ini.

“Pemilihan UHW sebagai venue Family Day sebagai bentuk dari perwujudan MOU antara sekolah kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya dan UHW dalam beberapa program terkait pendidikan. UHW memberikan fasilitas terkait program-program yang akan dilakukan Sekolah Kreatif yang tentunya memiliki arah dan tujuan yang sama dengan program-program UHW, khususnya prodi desain komunikasi visual, ” papar Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 16 yang akrab dipanggil Ustadz Yono dan Ustadz Agus selaku ketua panitia Family Day dari pihak sekolah.

“Lokasi cukup luas, strategis dan mudah dijangkau oleh wali murid, ” Ustadz Agus menambahkan.

Sebelumnya, Family Day Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya kerap kali digelar di lingkungan sekitar sekolah, dengan tujuan menjalin keakraban antara masyarakat sekitar sekolah, tenaga pendidik dan para siswa serta orang tua murid. Karena bagaimanapun aktivitas sekolah akan dirasakan oleh masyarakat sekitar sekolah, baik lalu lalang kendaraan orang tua yang menjemput, maupun aktivitas para siswa beserta tenaga pendidik.

“Sebetulnya family kali ini tidak seperti biasa, karena sebelumnya family day diadakan di sekolah sebagai bentuk pengabdian sekolah ke masyarakat sekitar dengan memberikan manfaat, seperti mengecat berem, membagikan tong sampah dan lain-lain, sekaligus memberikan hiburan seperti mendatangkan pelawak dan pendongeng,” Ungkap pengurus komite sekolah yang akrab dipanggil mbak Citra itu.

“Namun ada saat ingin out of the box, family day mengusung tema camping yang diakukan di luar kota sebelum pandemi. Tahun ini mengusung tema intimate keluarga besar kreatif, diadakan di luar sekolah dengan pertimbangan jumlah anak didik yang semakin banyak, ” Imbuhnya.

Dengan menyuguhkan dolanan tradisional sebagai wellcome game yang harus dilakukan, keseruan tiap-tiap keluarga terasa kental karena riuh tawa dan gerak tubuh ketika mengikuti game-nya.

“Dolanan tradisional dihadirkan sebagai salah satu wujud pengenalan budaya yang sudah lama ditinggalkan. Karena dolanan tradisional lebih banyak berkelompok dan cocok sekali dengan tema family day kali ini,” Jelas perempuan yang berprofesi sebagai mom preneur itu.

“Goal-nya diadakan family day ini adalah mengingatkan kembali pentingnya berinteraksi dengan keluarga. Dengan kesibukan yang sangat tinggi, terkadang sebagai ortu kita lupa untuk dapat memberikan waktu kepada keluarga,” Tambahnya.

Yang unik dari Family Day kali ini adalah adanya tamu spesial dari komunitas Tatuli, yaitu tempat berkumpulnya para penyandang tuli yang dengan semangat mencoba berinteraksi dengan mengenalkan bahasa isyarat kepada keluarga yang singgah di stand Workshop. Komunitas yang berdiri pada 23 Juni 2022, bertepatan dengan Hari Anak Nasional ini beranggotakan 30 orang penyandang tuli, di bawah kepengurusan 4 orang tenaga pengajar bahasa isyarat yang juga penyandang tuli.

“Alhamdulillah, anak-anak kreatif sudah lancar mengikuti kelas kami, tapi saran lain kali harus anak-anak kumpul semua supaya hiburan, ” Ungkap kak Abhi, salah satu pengurus komunitas. “Harapan kami, anak-anak kreatif lebih sadar dan ramah penyandang tuli. Semoga Tatuli bisa membantu anak dengar lebih paham komunikasi dengan teman penyandang tuli,” jelasnya.

“Ada Kelas Dongeng Isyarat tiap Selasa dan BISINDO tiap kamis, jam 14.00 – 16.00 yang biasa kami lakukan untuk mengajar anak-anak penyandang tuli usia 15 tahun ke atas, di tempat Rumah Anak Prestasi Kota Surabaya, ” Tambahnya.

Tentu saja Family Day perdana pasca pandemi yang digelar tahun ini membawa kesan mendalam bagi semua pihak.

“All panitia hepi, selain family day sudah lama tidak dilakukan, guru juga dapat bertugas sembari membawa keluarga. Di adakluar sekolah dengan tempat yang luas, membuat guru lebih banyak menghemat tenaga dan bisa lebih menikmati acara yang berlangsung. Acara berlangsung mengalir sangat baik, sehingga dapat membuat semua panitia yang terlibat bahagia,” Jelas ibu tiga anak tersebut.

“Kekompakan, kebersamaan dan rasa kekeluargaan yang sangat erat terlihat antara satu keluarga dengan keluarga lainnya, berkumpul menjadi satu dengan tema yang kita usung sangat sesuai sekali yaitu satu keluarga bahagia bersama. Hal itu tentunya menjadi sesuatu yang wajib kita syukuri bersama setelah acara keluarga ini sempat vakum beberapa tahun terkait kendala pandemi, kemudian kali ini kita melaksanakan lagi mendesain ulang beberapa program serta konsep acara Family Day yang tentunya kita harapkan bisa menjadi sesuatu yang menarik bagi semua keluarga untuk hadir berkumpul bersama tanpa memandang status sosial ataupun latar belakangnya dan hal-hal lain yang bersifat pribadi, ” Ustadz Yono menambahkan.

“Harapannya tentu kegiatan Family Day ini menjadi satu sarana untuk mempererat hubungan antara sekolah, keluarga serta masyarakat dalam rangka menciptakan sebuah sistem pendidikan yang terkait satu dengan yang lainnya. Keberadaan Family Day ini juga menjadi salah satu sarana promosi sekolah kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya kepada masyarakat secara umum tentang program-program menarik yang tentunya juga harus menjadi konsen kita bersama di dalam pendidikan yaitu bagaimana menciptakan dan memberikan perhatian pada tumbuh kembang anak, baik itu secara fisik maupun psikologis melalui kedekatan serta kebersamaan di dalam keluarga, ” Ustadz Yono menjabarkan.

“Semoga kegiatan ini dapat menambah tali silaturahmi, saling kerjasama, dan berbagi, sehingga semakin mengenal satu sama lain, dan rasa ikut saling memiliki bahwa kegiatan sekolah kreatif adalah untuk semua keluarga besar sekolah kreatif, ” Ustadz Agus menambahkan. (Dian Yuniar)

Shares: