NGAGELMU.ID – Essay dan opini adalah dua hal yang berbeda. Begitulah yang disampaikan oleh Achmad Santoso MPd dalam kegiatan bertajuk “Ngabuburit Nulis Artikel: Menulis Dari Hati†yang diadakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Surabaya, Senin (4/4/2022). Kegiatan diikuti 57 peserta warga Muhammadiyah Ngagel.
“Opini adalah pandangan yang didasarkan pada fakta dan teori, sedangkan essay adalah murni pandangan personal,†ujar Achmad San –nama pena Achmad Santoso- di Ruang Rapat Lantai 4 SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
Menurut Achmad San, untuk bisa menulis opini yang baik maka harus diawali dengan banyak membaca dan mendengarkan.
“Sebelum menjadi penulis yang baik, maka diawali dari menjadi pembaca yang baik. Sebelum menjadi pembicara yang baik, maka diawali dari pendengar yang baik,†papar sosok yang bekerja sebagai editor Jawa Pos tersebut.
Dengan banyak membaca, penulis opini bisa mendapatkan dua modal menulis opini, yaitu pertama pengetahuan dan wawasan, serta yang kedua yaitu pengetahuan Bahasa. Namun, dua modal tersebut tidak akan berubah menjadi bakat tanpa adanya keinginan segera untuk menulis.
“Supaya mudah memulai, maka awali dengan mencari topik sesuai dengan bidang yang ditekuni. Selain mempermudah, kesesuaian bidang akan meningkatkan poin kepercayaan dalam opini,†terang penulis buku ‘Sihir Rocky Gerung’ tersebut.
Achmad San juga berharap, penulis lingkungan Muhammadiyah harus bisa menuliskan opini yang berbeda dari yang lainnya. Artinya menulis dengan sudut pandangan atau angle yang istimewa.
“Penulis Muhammadiyah harus punya tulisan opini yang menarik secara isi, unik, punya sudut pandang yang berbeda, sehingga tidak antimainstream,†pesan penulis yang juga menjadi editor di Klikmu.co. (Muhammad Zarkasi/Mul)