NGAGELMU.ID – Orang muslim jangan jadi orang aneh disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Kyai Haji Hamri Al Jauhari dalam PAGIMU atau Pengajian Ahad Pagi Muhammadiyah PCM Ngagel, Kota Surabaya, Ahad (20/2/2022).
Pengajian berlangsung di Auditorium SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya atau Mudipat Jl. Pucang Anom 93 Surabaya. Kegiatan tersebut dihadiri warga persyarikatan PCM Ngagel, Kota Surabaya.
Kyai Hamri mengatakan, bahwa status orang muslim yang aneh itu merupakan dawuh Rasulullah Muhammad SAW. Kenapa aneh? Karena di rumah ada Al-Quran tapi tidak pernah dibaca atau dipelajari apalagi dijadikan pedoman hidup.
“Kalau moto saya tiada hari tanpa membaca Al-Quran. Saya berjanji kepada diri saya. Saya tidak mau membaca apapun sebelum membaca Al-Quran,†ujar Kyai Hamri.
Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya itu lebih lanjut menyampaikan, ngaji itu sangat banyak faedahnya. Dia lantas menjelaskan bahwa ngaji itu merupakan akronim dari nutup lubang songo tapi mebuka sing siji. Yakni mulut. Jadi ngaji itu menututp sembilan lubang di tubuh kita dan fokus memfungsikan satu mulut untuk membaca Al-Quran.
“Mari terus mengaji, semoga Allah merahmati kita. Kita ini (umat Islam) miris. Institut Ilmu Al-Quran Jakarta mencatat bahwa 65% umat Islam nggak bisa baca Al-Quran. Kita ini kuantitas kita besar, tapi kualitasnya minimalis,†sesalnya.
Tentang pentingnya membaca Al-Quran itu disampaikan terkait dengan kematian. Menurutnya, orang Islam ukuran husnul khotimah ada dua, yakni shalat tepat waktu dan membiasakan mengaji setiap hari. Kalau shalat benar maka benar seluruh amalnya.
Hal itu disampaikan berdasakan cerita seorang rohaniawan muslim yang bekerja di rumah sakit Islam. Ia meneliti 1000 orang yang akan mati atau sakaratul maut. Dari 1000 orang yang akan mati itu hanya ada 70 orang yang mampu melafalkan kalimat lailaha illallah dengan lancar.
“Lalu si rohaniawan ini meneliti ke rumah-rumah (duka) yang 70 orang tersebut. Apa rahasianya kok orang ini bisa mengucapkan kalimat lailaha illallah ketika sakaratul maut? Maka inforamsi yang dihimpun dikatakan, bahwa si meninggal itu saat masih hidupnya sangat menjaga shalatnya. Lalu menjaga kebiasaan mengaji,†terangnya.
Untuk itu orang nomor satu Muhammadiyah di Surabaya itu mengajak agar menjaga shalat dan membiasakan tiada hari tanpa Al-Quran atau mengaji. Dia juga menegaskan agar warga Muhammadiyah menjadi muslim yang kaffah.
“Sebagai mana maksud dan tujuan Muhammadiyah, menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehigga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,†pungkasnya. (mul)