Dengan tema “Agama dan Politik”, Pengajian Ahad Pagi Muhammadiyah (Pagimu) berlangsung hikmad di Auditorium TMB SD Muhammadiyah 4 Surabaya pada hari Ahad (18/5/2025). Narasumber pada pengajian kali ini yaitu Ust. M. Mirdasy. S.TP (ketua LHKP PWM Jawa Timur).
Pemgajian diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Surabaya, dihadiri oleh warga Muhammadiyah Ngagel dari AUM dan Ranting di naungan PCM Ngagel.
Narasumber menegaskan bahwa pentingnya kita menjelaskan Islam secara sederhana dalam berdakwah. Sumber dakwah dalam agama islam yaitu Al-Qur’an dan hadits. Berdakwah bertujuan untuk menjunjung tinggi ajaran Islam.
Ada 5 ciri penting ber-Muhammadiyah. Yang pertama yaitu tentang ketauhidan, yang mana sebuah gerakan Amar Makruf nahi Munkar. Pahamilah sesungguhnya tentang ketauhidan. Yakni kita meyakini bahwa Tuhan itu tidak beranak. Tapi kita terkadang lupa sebagai orang Islam untuk mengamalkan ajaran Islam.
Di Islam hampir setiap kegiatan itu ada doanya. Tapi kita terkadang lupa sebagai orang Islam menerapkan doa-doanya di kehidupan sehari-hari. Contoh lainnya, di Muhammadiyah tidak ada ritual tahlilan. Sehingga kita tidak perlu mengikuti hal yang tidak ada perintahnya di Al-Qur’an maupun hadits.
Yang kedua yaitu menggemarkan amal shaleh. Terdapat perintah dalam surat Al-bayyinah yaitu ketakwaan adalah bagian yang penting. Bagi Muhammadiyah menggemarkan amal shaleh adalah bagian yang penting. Keimanan dan kesalehan adalah dua bagian yang penting.

Ciri yang selanjutnya yaitu pencerahan. Orang yang ingin bermuhammadiyah dengan baik maka harus sering belajar atau mengaji. Iman dan ilmu berkaitan dengan derajat. Orang bermuhammadiyah itu harus senantiasa selalu belajar. Di Muhammadiyah itu tidak mengutamakan hafalan namun mementingkan di pengamalan. Jadi jika kita mengajar maka kita tidak hanya membuat peserta didik hafal tapi mengamalkan ilmunya di kehidupan sehari-hari.
Yang keempat yaitu Al-Birru Manittaqo. Yang ini maka pentingnya kita ini untuk menolong orang lain. Karena kita hidup ini kita pasti membutuhkan orang lain. Sehingga kita berdakwah dan berjuang tidak bisa sendirian.
Sebenarnya setiap hari kita itu berpolitik dengan orang lain. Contohnya kita datang ke pengajian karena ada yang meyakinkan untuk datang. Para nabi pun sudah berhubungan politik dengan puasa untuk memperjuangkan ajaran Islam.
Betapa sesungguhnya politik itu ada disekitar kita. Contohnya ketika datang ke pengajian tidak sendirian maka kita sudah berpolitik karena sudah mengajak orang lain untuk mengaji.
Bermuhammadiyah itu adalah berserikat dan tidak sendirian. Yang terakhir yaitu mengajak orang lain dalam kegiatan bermuhammadiyah. Politik adalah kemenangan yang mana dengan mengajak orang lain dalam kegiatan bermuhammadiyah maka itulah yang disebut kemenangan. Yakni ketika kita bisa tiada henti dan banyak mengajak untuk hal kebaikan.
“Mudah-mudahan kita semuanya bisa mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dan bisa mengajak orang lain untuk bisa bermuhammadiyah dengan baik” terangnya. (Pega/mul)