Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saudara ku, berbuat sabar adalah merupakan perintah Allah SWT secara langsung kepada orang yang beriman.
Sebagimana dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 45 dan 153.
“Dan mintalah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusuk.”(QS. Al-Baqarah: 45).
_”Wahai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS: Al-Baqarah: 134).
Sabar merupakan sifat para nabi dan rasul Allah dalam menjalankan tugasnya untuk membimbing umat manusia ke jalan yang diridhai Allah SWT.
Orang-orang yang sabar memiliki derajat dan kedudukan yang tinggi dihadapan Allah SWT maupun dihadapan para malaikat. Tentu dihadapan manusia apalagi.
Suatu ketika Rasulullah SAW berjalan-jalan dengan sahabat Umar bin Khattab. Tiba-tiba seorang Badui menghampirinya. Kemudian dia langsung mencaci maki Umar bin Khattab dengan sangat kasar. Namun ketika itu Umar bin Khattab dengan tenang mendengar cacian orang badui tersebut. Lama-kelamaan Umar tidak tahan, kemudian balik mencaci orang Badui tersebut. Kemudian Rasulullah SAW meninggalkan sahabat Umar sendirian. Kemudian Umar mengejar Rasulullah dan bertanya, mengapa engkau tinggalkan aku sendiri? Ketika aku sabar menghadapi orang Badui, aku melihat engkau tersenyum dan ketika aku balik mengumpat orang Badui, engkau kelihatan kurang senang. Apa yang terjadi wahai Rasulullah? Kemudian beliau menjelaskan, ketika kamu sabar menghadapi orang Badui tersebut, aku melihat ribuan malaikat turun dari langit dan mendoakan kamu agar Allah mengampuni dosa-dosamu dan mengangkat derajatmu. Ketika kamu balik mencaci orang Badui tersebut, aku melihat ribuan syetan turun dari langit dan menertawakan kamu.
Saudaraku. Batapa banyak contoh kesabaran yang telah ditunjukkan oleh Baginda Rasulullah SAW dalam menjalankan tugasnya. Bahkan sejak sebelum beliau diangkat sebagai Rasul pun beliau telah menunjukkan sifat-sifat kesabaran yang tiada batasnya.
Sejak sebelum lahir sudah ditinggal wafat ayahnya, sejak kecil diasuh oleh Halimatus Sa’diyah, usia 6 tahun sudah ditinggal ibunya, kemudian diasuh oleh Kakeknya. Tidak lamu kemudian Kakeknya pun meningga dunia. Kemudian diasuh oleh Pamannya.
Disaat beliau menjadi Rasul pun, ujian, rintangan, hinaan, bahkan ancaman pembunuhan pun beliau terima. Tetapi beliau terus bersabar dan bersabar.
Bahkan pada saat beliau mendapat perlakuan dari orang-orang Thaif yang menghujani batu pada saat beliau hendak berhijrah. Beliau sabar bahkan mendoakan agar Allah memberikan petunjuk kepada mereka. Subhanallah.
Beliau pernah diludahi oleh pemuda Kafir pun tidak marah, bahkan menjenguknya ketika pemuda itu sakit. Subhanallah. Bagaimana seandainya kita mendapatkan perlakuan seperti itu? Tentu saya yakin kita tidak akan mampu untuk menahan emosi.
Maka tidak salah jika Allah mengatakan; Sungguh di dalam diri Rasulullah terdapat akhlak yang agung. Dan sungguh dalam diri Rasulullah terdapat contoh teladan bagi kita.
Para ulama’ menjelaskan ada tiga cara dalam bersabar. Sabar dalam menjalankan setiap perintah-perintah Allah, sabar dalam meninggalkan setiap larangan-larangan Allah dan sabar dalam menghadapi setiap musibah atau cobaan hidup.
Ingatlah wahai saudara-saudaraku, bahwa Allah akan selalu memberikan ujian kepada kita sebagai bentuk kasih sayang-Nya.
Tetapi ingat, bahwa Allah juga akan memberikan cobaan diluar kemampuan hamba-Nya.
Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan kesabaran yang kita lakukan. Setiap kesabaran yang kita lakukan, Allah pasti akan menggantinya dengan ampunan, darajat yang tinggi dan kesuksesan hidup.
Seseorang akan memiliki sifat sabar yang tinggi jika dia memiliki keimanan yang kokoh dan istiqamah di jalan Allah.
Seseorang akan memiliki sifat sabar yang tinggi jika dia memiliki kesadaran bahwa hanya orang-orang yang bertakwa yang memiliki kedudukan yang tinggi diharapkan Allah.
Seseorang akan memiliki sifat sabar yang tinggi jika dalam dirinya mengetahui bahwa hanya hati amal ibadah kita yang akan dilihat oleh Allah SWT.
Menurut pendapat ustadz Adi Hidayat, agar kita memiliki sifat sabar, maka banyak-banyaklah mengucapkan kalimat, audzubillahiminas syaithanirrajiim.
Wallahu ‘Alam Bishawab
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Sayang,
Dr. Sholihin (Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim)